Tuduhan Plagiat Politisi AfD Jerman

Ilham Akhsanu Ridlo
3 min readDec 17, 2023

--

Photo by Mika Baumeister on Unsplash

Universitas Bayreuth saat ini tengah menyelidiki disertasi yang diajukan oleh Alice Weidel, pemimpin partai AfD pada tahun 2011, atas tuduhan plagiarisme. Menurut pernyataan yang diberikan kepada BR24 pada Jumat malam, ombudsman universitas telah menerima laporan tentang dugaan plagiarisme dalam disertasi Weidel sejak awal Desember.

Saat ini, kasus tersebut sedang ditinjau sesuai dengan prosedur yang ada. Laporan pertama kali muncul di Süddeutsche Zeitung (SZ). Universitas Bayreuth telah menyerahkan penilaian dugaan plagiarisme tersebut ke Komisi Integritas Ilmiahnya untuk menentukan apakah akan dilakukan investigasi formal. Hasil investigasi diharapkan tidak akan keluar sebelum akhir Januari.

Disertasi Weidel, yang diajukan pada Maret 2011, berjudul “Sistem Pensiun Republik Rakyat Tiongkok”. Ini terjadi sebulan setelah universitas yang sama mencabut gelar doktor dari Menteri Pertahanan Karl-Theodor zu Guttenberg.

Tidak ada plagiarisme berskala besar, tetapi hanya fragmen-fragmen yang dijiplak

Menurut berita yang ada di Süddeutsche Zeitung SZ, kasus ini bermula oleh laporan dua pelapor atas plagiarisme yang menghubungi pihak universitas. Mereka menuduh Weidel telah menggunakan sumber eksternal dalam tesis doktoralnya dari tahun 2011 dan tidak memberi sitasi yang memadai atau tidak sama sekali. Menurut Süddeutsche Zeitung (SZ) dalam liputan mereka, keduanya telah menyusun pendapat ahli tentang karya Weidel dan menyerahkannya kepada Universitas Bayreuth.

“Kami tidak melihat adanya plagiarisme berskala besar dalam disertasi Weidel, tetapi banyak fragmen kecil plagiarisme,” kata penulis utama laporan tersebut kepada Süddeutsche Zeitung (SZ).

“Ada kecurigaan adanya plagiarisme di sini.” tambahnya

Menurut laporan tersebut, kedua penulis tidak ingin disebutkan namanya karena takut akan bahaya yang mungkin terjadi. Menurut Süddeutsche Zeitung (SZ), Universitas Bayreuth tidak mengomentari soal siapa pelapor kasus ini karena alasan perlindungan pribadi dan data.

Menurut Süddeutsche Zeitung (SZ), yang memiliki akses ke laporan plagiarisme tersebut, tuduhan-tuduhan tersebut disajikan dalam 36 halaman. Menurut laporan tersebut, 32 fragmen yang dijiplak dan 18 kutipan yang ditandai dengan tidak benar terdaftar. Ini semua adalah bagian teks individual, beberapa kalimat koheren atau fragmen kalimat yang dikatakan telah disalin oleh Weidel secara kata demi kata atau dalam semangat tanpa menjelaskannya secara memadai.

Menanggapi situasi ini, Weidel mengeluarkan sebuah video di Platform X yang menyatakan keberatan dan kebingungannya terhadap keputusan tersebut, mengklaim bahwa ada kampanye yang diarahkan padanya. Ia menyebut bahwa tuduhan plagiarisme merupakan perbesaran dari kesalahan kutipan dalam tesisnya dan menyiratkan adanya motif politik. Weidel menantikan pemeriksaan lebih lanjut atas karyanya.

Weidel menulis komentarnya di X tentang tuduhan yang tidak masuk akal. “Tesis doktoral saya mungkin sudah diperiksa oleh puluhan penguji plagiarisme dengan sangat detail dan penuh perhatian tanpa hasil,” ujarnya dalam sebuah video yang dipublikasikan pada saat yang sama.

Kasus Plagiasi Para Politisi Jerman

Diluar kasus tuduhan plagiasi Weidel ini, setidaknya sudah ada terdapat beberapa kasus terkenal di mana politisi Jerman dituduh melakukan plagiarisme. Dalam dekade terakhir, setidaknya 20 politisi Jerman terkemuka telah mendapat tuduhan terhadap integritas akademis mereka.

Kasus-kasus yang tercatat termasuk mantan Menteri Pertahanan Karl-Theodor zu Guttenberg (CSU), mantan Menteri Pendidikan Annette Schavan (CDU), dan mantan Wakil Presiden Parlemen Eropa, Silvana Koch-Mehrin (FDP).

Mereka semua kehilangan gelar doktoral mereka dan mengundurkan diri karena tuduhan tersebut. Selain mereka, beberapa politisi lain seperti Armin Laschet (CDU) dan Annalena Baerbock (Grüne) juga menghadapi kasus serupa.

Kasus Silvana Koch-Mehrin (FDP) pada tahun 2011, misalnya, menyebabkan pengunduran dirinya dari posisi Wakil Presiden Parlemen Eropa dan dewan pimpinan pusat FDP Jerman. Dia dituduh menjiplak sebagian karya tulis orang lain dalam tesis doktoralnya.

Tuduhan plagiarisme juga menimpa Franziska Giffey (SPD), Menteri Keluarga Jerman, yang mengundurkan diri pada Mei 2021 karena pertanyaan seputar disertasinya di Freie Universität Berlin. Ursula von der Leyen (CDU), kepala Komisi Eropa dan mantan menteri kabinet Jerman, juga dituduh plagiarisme tetapi dibebaskan dari tuduhan tersebut pada tahun 2016.

Lalu, kira-kira adakah kasus serupa di Indonesia?

--

--

Ilham Akhsanu Ridlo

Science Watchdog. Research on Communicating Science: A Collaboration Between Scientists and Journalists Covering the COVID-19 Pandemic in Indonesia.